Informatika`24

“Gantungkan cita-citamu setinggi gunung, sedalam lautan, bahkan seluas belantara hutan. Karena selapar apapun kita nanti... ilmu tidak akan pernah mati.”

  • Beranda
Home Archives for November 2013

Mempartisi Hardisk

Unknown Unknown 9:08 PM


Partisi Harddisk


                    Mempartisi harddisk artinya membagi ruang memori pada harddisk. Setiap harddisk minimal harus dipartisi satu kali, dan menyesuaikan dengan sistem operasi yang akan digunakan.. Sebuah komputer yang menginstal lebih dari satu sistem operaai biasanya mempunyai beberapa partisi. Keuntungan dari partisi yang lebih dari satu antara lain dapat meminimalisir keruwetan pada sistem operasi, data dapat dibuat lebih aman, penggunaan ruang hasrddisk yang efisien, memudahkan back up data dan pencarian file.

Dalam sebuah harddisk memiliki beberapa tipe partisi, yaitu :
1. Partisi Primary
Partisi primary merupakan partisi utama pada harddisk yang memuat sejumlah file data. Fungsi dari partisi primary ini juga sebagai partisi yang pertama kali diakses komputer untuk booting.

2. Partisi Extended
Partisi extended juga merupakan partisi utama pada harddisk. Partisi extended berfungsi untuk mengatasi keterbatasan pembagian partisi. Partisi extended tidak menangani pengolahan data secara langsung. Untuk dapat menggunakan nya kita harus menciptakan partisi logical terlebih dahulu.

3. Partisi Logical
Partisi logical merupakan partisi sampingan yang terdapat partisi extended. Partisi logical mampu menampung berbagai macam file data.

Sebelum kita mempartisi harddisk maka kita harus memperhatikan terlebih dahulu :
 Jenis partisi yang akan kita pakai :
Sesuaikan partisi dengan system operasi yang akan dijalankan, karena system operasi harus berjalan sesuai dengan lingkungannya sendiri, missal :
Windows 95 = FAT 16
Windowa 97 & 98 atau 98SE = FAT16 & FAT32
Windows 2000 & XP = FAT32 & NTFS5
Linux = Ext2 atau Ext3
 Besar kapasitas harddisk harus memenuhi syarat jenis partisi, contoh :
FAT16 = maksimal harddisk 2 GB
FAT32 = seluruh harddisk 850 MB ke atas.
NTFS = maksimal harddisk di atas 1 TeraByte

Software-sofware yang dapat digunakan untuk mempartisi harddisk yaitu sebagai berikut :

a. FDISK

Aplikasi ini sudah ada tersedia di dalam system booting Microsoft windows, tetapi sesuai dengan masing-masing system operasi bootingnya.
Keuntungan Memakai FDISK :

Tersedia Cuma-Cuma dalam CD Master windows atau dibuat di disket system booting s.o bersangkutan.

Kekurangan Memakai FDISK :
Kita hanya dapat membuat jenis partisi sesuai s.o bersangkutan.
Bila kita membuat 2 partisi dalam 1 harddisk, maka hasilnya 1 partisi primary, 1 partisi logical.

CARA PEMAKAIANNYA :

Masukkan disket ke floppydisk atau cd booting ke CDROM.
Ubah system BIOS agar dapat mem-boot terlebih dahulu ke floppydisk atau CDROM (tergantung kita memakai booting disket atau cd) :
External cache : Enable
Quick Power On Self Test : Enable
Boot Sequence : A,C,SCSI  Ubah menjadi CDROM/floppydisk
Swa[ floppy Drive : Disable
Boot Up Floppy Seek : Enable
Setelah booting, pilih menu yang mendukung CDROM atau enter langsung :

Setelah masuk ke system dos, lalu ketik FDISK kemudian tekan enter :

Pilih (Y) untuk FAT32 dan (N) untuk FAT16 :

Pilih no (1) Create DOS partition….. untuk membuat partisi baru, kamudian tekan enter :

Kemudian pilih no (1) Create Primary DOS….. untuk membuat partisi utama (primary) :

Setelah itu plih ya (Y) untuk membuat partisi atau pilih tidak pilih (N) bila ingin membuat partisi lain. Kalau pilih (Y) maka selesai, tekan ESC untuk keluar dari disk dan lakukan langkah selanjutna.

Setelah membuat partisi selesai, restart kembali komputer kita.

Setelah masuk kembali ke dos system, lakukan format harddisk dengan mengetik format diikuti drive yang mau diformat :

Setelah selesai, restart kembali.
Harddisk siap untuk diinstalasi Sistem Operasi.

b. RANISH PARTITION MANAGER.

Aplikasi khusus partisi buatan Ranish.
Keuntungan memakai ranish partition manager yaitu :
- Mudah dipakai
- Dapat membuat berbagai jenis partisi (FAT16, FAT32, NTFS, BEOS, LINUX, dll).
- Dapat membuat 2 buah (lebih) partisi primary.
- Dapat membuat lebih dari 2 partisi dalam 1 harddisk.

CARA PEMAKAIANNYA :

Masukkan disket ke floppydisk atau cd booting ke CDROM.
Ubah system BIOS agar dapat mem-boot terlebih dahulu ke floppydisk atau CDROM (tergantung kita memakai booting disket atau cd) :
External cache : Enable
Quick Power On Self Test : Enable
Boot Sequence : A,C,SCSI  Ubah menjadi CDROM/floppydisk
Swa[ floppy Drive : Disable
Boot Up Floppy Seek : Enable

Setelah booting, pilih menu yang mendukung CDROM atau enter langsung :

Setelah di system dos, pindah ke drive CDROM, kemudian masuk ke folder dimana Ranish Partition Manager berada, selah itu ketik part kemudian tekan enter.

Menu Ranish Partition Manager :

Untuk memulai membuat partisi baru, pilih bagian yang tertulis unesed pada urutan pertama, kemudian tekan enter.
Kemudian pilih jenis yang akan dipakai, dan tentukan berapa besar partisi akan dibuat (kalau mau membuat 2 partisi), atau langsung tekan ENTER bila ingin memakai seluruh ruang untuk 1 partisi :

Selanjutnya pilih save now untuk menyimpan proses yang sudah dibuat tadi :

Setelah itu pilih format now agar partisi yang telah dibuat tadi langsung diformat :

Setelah itu pilih format untuk memformat harddisk secara normal, atau quick format untuk format harddisk dengan cepat tanpa memeriksa apakah harddisk masih baik atau tidak :

Lakukan pembuatan partisi kembali bila tadi kita membuat lebih dari satu partisi :

Setelah terbentuk partisi baru dan sudah diformat, maka kira harus mengaktifkan salah satu partisi untuk dijadikan system booting (biasanya yang terbesar), apabila tidak kita aktifkan maka harddisk nanti sewaktu kita install system operasi tidak mau booting. Tekan tombol B untuk mengaktifkan partisi system booting (boot flag). Perhatikan !!! Partisi yang sudah diaktifkan ada tanda panah disampingnya :

Setelah selesai, tekan ESC, kemudian pilih Save MBR

Setelah kembali ke DOS, restart kembal komputer.
Harddisk siap untuk diinstal Sistem Operasi.

c. POWERQUEST PARTITION MAGIC.

Aplikasi khusus partisi buatan PowerQuest.
Keuntungan memakai Powerquest Partition Magic yaitu :
Dapat membuat berbagai jenis partisi.
Dapat membuat 2 buah (lebih) partisi primary.
Dapat membuat lebih dari 2 partisi dalam 1 harddisk.

Kekurangan memakai Powerquest Partition Magiccyaitu :
Kurang baik dipakai untuk pemula.
Karena dijalankan dari windows, maka dapat saja terjadi kerusakan partisi yang tidak kita inginkan.

Format Harddisk
Format harddisk merupakan suatu cara pemberian sistem pada harddisk agar harddisk dapat digunakan seefesien mungkin dengan mengetahui terlebih dahulu sistem operasi apa yang akan digunakan. Format harddisk dilakukan setelah kita selesai mempartisi harddisk.
Sistem yang diberikan pada harddisk kita kenal dengan istilah FAT (File Alocation Table), disinilah kunci dari seluruh pengelolaan informasi pada harddisk atau istilah lainnya File System. File sistem bertugas untuk mengalokasikan ruang data informasi dalam harddisk serta mengatur ruang-ruang yang masih kosong. File sistem juga bertanggung jawab untuk merawat nama-nama file dan direktori serta dimana file-file tersebut ditempatkan. file sistem terdiri dari 3 bagian penting,yaitu (1) boot record dan sistem operasi, (2) direktori dan (3) file-file. Setiap sistem opersai mempunyai file sistem yang berbeda-beda. Berikut jenis-jenis file sistem yang perlu anda ketahui.

FAT 12
Fat 12 merupakan FAT pertama kali yang digunakan dalam sistem operasi DOS pada PC IBM (1981). FAT ini menggunakan pengalokasian tabel file sebesar 12 bit, sehingga sering disebut FAT 12. Kapasitas maksimal yang terformat oleh FAT 12 adalah 4.086 Cluster, sehingga FAT ini cocok untuk harddisk berkapasitas kecil.

FAT 16
FAT 16 merupakan pengembangan dari FAT 12 yang digunakan pada sistem operasi Windows 95 versi pertama (1990). FAT ini menggunakan pengalokasian tabel file sebesar 16 bit. Kapasitas maksimal yang terformat adalah 65.526 cluster. Dan biasanya menangani harddisk kapasitas 16 MB-2.048 GB.

FAT 32
FAT 32 muncul karena FAT 12 dan 16 tidak mampu lagi mengelola harddisk berkapasitas besar. FAT ini mendukung sistem operasi windows 95C dan seterusnya. FAT ini menggunakan 28 bit cluster sedangkan 4 bitnya digumakan untuk cadangan/reserved.

NTFS ( New Technology File System)
NTFS umumnya digunakan pada sistem operasi windows NT dan keturunannya. Dibandingkan dengan sistem FAT, NTFS jauh lebih efektif dan aman dalam pengelolaan file, karena file-file NTFS dapat dienskripsi.

HPFS (High Performance File System)
HPFS digunakan pada sistem operasi OS/2 (buatan IBM). HPFS mampu membaca data lebih cepat dibandingkan sistem FAT.

VFAT
VFAT dan FAT berbeda, perbedaannya adalah kemampuan dalam mendukung penamaan file yang panjang, perbaikan performansi sistem operasi, dan kemampuan manajemen data yang baik.
Untuk menyesuaikan penggunaan file sistem dan sistem operasi dapat anda lihat pada tabel berikut ini :
File System Sistem Operasi
FAT 12 DOS versi 1.X dan 2.X
FAT 12 dan FAT 16 DOS versi 3.X-6.X dan Windows 3.X
FAT 12, 16 dan VFAT DOS versi 7 dan Windows 95A
FAT 12, 16, 32 VFAT DOS versi 7.1 dan Windows 95B/C
FAT 32 Windows 95B/C, Win98, ME, 2000 dan XP
NTFS Windows NT, 2000, 2003, dan XP
HPFS OS/2, Windows NT versi lama
EXT2, EXT3, Linux Swap Linux
BeOS BeOS
  • Share
  • Tweet
  • Share
  • Share
  • Share

Perintah-Perintah DOS pada Windows 98

Unknown Unknown 8:52 PM


             Perintah DOS adalah perintah-perintah yang dapat dijalankan di dalam sistem operasi DOS. Dalam sistem operasi DOS, terdapat dua jenis perintah, yakni:

Perintah internal (internal command), yakni perintah-perintah yang telah dimasukkan ke dalam COMMAND.COM (interpreter perintah DOS), sehingga dapat langsung dieksekusi oleh kernel DOS, di mana saja.

              Perintah eksternal (external command), yakni perintah-perintah yang tidak dimasukkan ke dalam COMMAND.COM, dan membutuhkan sebuah berkas yang dapat dieksekusi (berupa program DOS) yang harus terdapat dalam direktori aktif.

Tabel berikut berisi perintah-perintah yang terdapat dalam MS-DOS.
Perintah Jenis perintah Keterangan :

-BREAK Internal Mengeset pengecekan penekanan tombol Ctrl+C atau menggagalkannya.

-CD atau CHDIR Internal Mengganti direktori aktif ke direktori lainnya yang ditentukan dalam parameter. Jika dijalankan tanpa parameter, maka perintah ini akan menampilkan lokasi di mana direktori aktif berada.

-CHCP Internal Jika dijalankan tanpa parameter, perintah ini akan menampilkan code page (kumpulan karakter) dalam bentuk angka yang sedang digunakan. Perintah ini juga dapat digunakan untuk mengganti code page untuk semua perangkat yang mendukung pergantian kumpulan karakter.

-CLS Internal Membersihkan layar dan menempatkan kursor pada pojok kiri layar. Perintah ini tidak memiliki parameter.

-COPY Internal Menyalin satu atau beberapa berkas dari satu lokasi ke lokasi lainnya yang ditentukan. Perintah ini memiliki dua parameter, yakni parameter sumber berkas dan tujuan ke mana berkas akan disalin.

-CTTY Internal Perintah ini akan mengganti perangkat terminal (terminal device/tty) yang digunakan untuk mengontrol komputer.

-DATE Internal Perintah ini akan menampilkan tanggal saat ini. Perintah ini juga dapat mengeset tanggal komputer.

-DEL atau ERASE Internal Menghapus berkas yang ditentukan dalam parameter. Parameter dapat berupa nama berkas atau beberapa nama berkas yang disusun menggunakan karakter wildcard.

-DIR Internal Jika digunakan tanpa parameter, perintah ini dapat menampilkan daftar berkas-berkas dan subdirektori yang terdapat di dalam direktori aktif. Berkas ini memiliki satu parameter, yakni lokasi direktori di mana hendak menampilkan daftar isi direktori.

-EXIT Internal Keluar dari shell COMMAND.COM sekunder dan kembali lagi kepada COMMAND.COM primer.
-LH atau LOADHIGH Internal Memuat sebuah program ke upper memory block.

-LOCK Internal Perintah ini mengizinkan akses langsung terhadap hard disk. Perintah ini hanya dimiliki oleh MS-DOS dalam Windows 95/98.

-MKDIR atau MD Internal Membuat sebuah direktori dalam direktori aktif.

-PATH Internal Menentukan di mana MS-DOS harus mencari berkas-berkas yang dapat dieksekusi sebagai program.
-PROMPT Internal Mengubah tampilan command prompt MS-DOS.

-RMDIR atau RD Internal Menghapus sebuah direktori kosong. Akan gagal bila direktori tersebut mengandung berkas atau subdirektori lainnya. Gunakan perintah eksternal DELTREE untuk menghapus total sebuah tree direktori.

-REN atau RENAME Internal Mengubah nama sebuah atau beberapa berkas (dengan menggunakan karakter wildcard).
-SET Internal Menampilkan, menghapus atau mengeset variabel-variabel lingkungan. Umumnya, perintah ini dimasukkan ke dalam berkas AUTOEXEC.BAT.

-TIME Internal Menampilkan atau mengeset waktu saat ini.

-TYPE Internal Menampilkan isi dari sebuah berkas (dalam bentuk teks) ke dalam standard output.
-UNLOCK Internal Menonaktifkan akses hard disk secara langsung. Perintah ini hanya dimiliki oleh MS--DOS dalam Windows 95/98.
-VER Internal Menampilkan versi sistem operasi yang digunakan.
-VERIFY Internal Menyuruh sistem operasi agar melakukan verifikasi bahwa berkas-berkas yang ditulis ke dalam media penyimpanan telah sempurna ditulis, dan menampilkan status verifikasi. Perintah ini secara default dinyalakan oleh MS-DOS.
-VOL Internal Menampilkan nama label dari sebuah volume atau partisi.

              Artikel mengenai komputer ini adalah suatu tulisan rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia mengembangkannya.

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Perintah_DOS"
Kategori: Rintisan bertopik komputer | Komputer pribadi yang kompatibel dengan IBM
Kategori tersembunyi: Artikel yang perlu dirapikan | Artikel yang perlu diperbaiki bertopik teknologi informasi

Perintah dasar:

      Perintah-perintah tingkat dasar diperuntukkan bagi mereka yang masih dalam tahap belajar dan dapat dilihat sebagai berikut :

-ATTRIB Perintah eksternal. Untuk melihat/mengubah atribut file

-CLS Perintah internal. Untuk menghapus layar monitor
-COPY Perintah internal. Untuk mengkopi file
-DEL Perintah internal. Untuk menghapus file
-DIR Perintah internal. Untuk melihat daftar file/folder di folder/direktori tertentu
-MD Perintah internal. Untuk membuat direktori/folder baru
-RD Perintah internal. Untuk menghapus folder (folder kosong)
-REN Perintah internal. Untuk mengubah nama file/folder
-TYPE Perintah internal. Untuk melihat isi file

Perintah menengah:

    Perintah-perintah tingkat menengah diperuntukkan bagi mereka yang mulai mempelajari langkah-langkah recovery ringan, seperti format/install ulang, bad sector recovery. Perintah menengah dapat dilihat sebagai berikut :

-EDIT Perintah eksternal. Untuk mengedit file teks (interaktif)

-FDISK Perintah eksternal. Untuk melihat/mengubah/membuat partisi harddisk
-FORMAT Perintah eksternal. Untuk memformat disket/harddisk
-MORE Untuk mencegah tampilan menggulung terus-menerus
-SYS Eksternal apa internal ya? Yang jelas untuk membuat disket/harddisk jadi bootable

Perintah tingkat lanjut:

-DEBUG Perintah eksternal. Untuk melihat/mengubah isi file dalam format heksadesimal
-REG Perintah eksternal. Untuk melihat/mengubah/menghapus key/value registry
-TASKKILL Perintah eksternal. Untuk menghentikan/membunuh proses yang sedang berlangsung
-TASKLIST Perintah eksternal. Untuk melihat daftar proses yang sedang berlangsung

-CHKDSK
( Berfungsi untuk melihat kondisi media penyimpanan yang kita pakai )
Rumus : CHKDSK [ drive : ]
Jika kita menjalankan program ini, akan ditampilkan antara lain kemampuan kapasitas penyimpanan media tersebut, jumlah file yang ada, jumlah area yang masih kosong dan volume. Jika terdapat partisi / track disket yang rusak (biasanya disebut found lost chain), informasi tersebut juga ditampilkan. Untuk melakukan perbaikan, Anda ulangi CHKDSK diatas namun kali ini tambahkan dengan syntax /F ( atau Fixed ). Kemudian akan muncul pesan : Convert lost chain to file ( Y / N ) maka jawablah Y. Ini dimaksudkan agar program ini menyimpan data yang berada pada partisi / track yang rusak ke dalam sebuah atau beberapa file (namanya FILE0001.CHK dst.) dan diletakkan pada partisi / track yang baik, sehingga Anda dapat mengakses data tersebut.
Informasi yang ditampilkan CHKDSK pada paragraf pertama adalah yang paling penting Anda perhatikan, dengan urutan-urutannya sebagai berikut :
• Baris ke-1 : total daya tampung disket atau Hard disk
• Baris ke-2 : jumlah files yang disembunyikan (jika ada)
• Baris ke-3 : jumlah direktori yang ada
• Baris ke-4 : jumlah file yang ada
• Baris ke-5 : jumlah byte yang rusak (bad sector) jika ditemukan ada
• Baris ke-6 : jumlah byte tersisa yang bisa dipakai.
Apabila baris ke-2 dan ke-5 tidak ditemukan, maka jumlah barisnya hanya ada 4.
Mulai pada versi DOS 6, Microsoft membeli lisensi salah satu utiliti dari PC-Tools? dan merubah namanya menjadi SCANDISK, walau tetap menyediakan CHKDSK. Perbedaan dengan CHKDSK ialah proses pengecekkan ditampilkan pada layar monitor dan pada akhir pemakaian, SCANDISK akan memberitahukan kepada Anda hasil pemeriksaannya dalam data statistik yang berisi kondisi fisik disket atau hard disk Anda (misalnya, apakah ditemukan kerusakan atau tidak, kemudian nama file yang dideteksi rusak dan yang berhasil diperbaiki).
DISKCOPY
( Menyalin seluruh isi disket sama persis ke disket lainnya )
Rumus : Diskcopy [ drive sumber ] [ drive tujuan ]
Contoh : Diskcopy A : B :
Setelah itu akan muncul pesan seperti berikut ini :
Insert SOURCE diskette in drive A : (artinya masukkan disket sumber di drive A)
Insert TARGET diskette in drive B : (artinya masukkan disket target di drive B)
Press anykey when ready ... (artinya tekan sembarang tombol untuk melanjutkan)
Jika proses pengcopyan disket berjalan dengan lancar, akan muncul pesan :
Copy Complete.
Copy another disk ? ( Y / N ) ?
Maka yang harus Anda lakukan adalah :
• tekan Y agar program mengulang kembali proses seperti diatas
• tekan N untuk mengakhiri perintah DISKCOPY dan Anda akan kembali ke DOS prompt .
Yang harus diingat ialah program ini hanya berlaku untuk disket dengan kapasitas dan ukuran media yang sama pula. Program tidak berfungsi untuk jenis media penyimpanan lainnya selain disket (misalnya hard disk, tape back-up, data catridge, CD-ROM dsb ).
Peringatan :
Ada sedikit kekurangan dari program ini, yaitu apabila pada disket target/sasaran terdapat sector yang rusak, DOS tidak akan memberitahukannya kepada Anda (kecuali jika Anda menggunakan MS-DOS? versi 6 ke atas).
FORMAT
( Berfungsi untuk membuat track pada suatu media penyimpanan agar
media tersebut dapat difungsikan / dipakai ) .
Rumus : FORMAT [ drive : ] [ /S ] [ /V ] [ /Q ] [ /U ] [ /4 ]
/S menyertakan sistem operasi DOS pada media yang diformat
/V menuliskan nama label volume dari media yang diformat
/Q format akan dilaksanakan lebih cepat ( Quick format )
/U dengan menyertakan syntax ini, saving image diabaikan.
/4 format disket 5,25" 360 KB pada drive 5,25" 1,2 MB.
Contoh penggunaan :
• FORMAT A : memformat disket yang terdapat di drive A
• FORMAT A : /S memformat disket pada drive A berikut sistem operasinya
Latihan :
Silahkan masukkan disket Anda pada drive A. Kemudian ketik FORMAT dan tekan Enter.
Setelah program format dibaca, maka akan muncul pesan seperti di bawah ini :
Insert new diskette for drive A :
Press Enter when ready .....
artinya program menunggu sampai kita meletakkan media disket pada drive A untuk pelaksanaan program, kemudian diikuti dengan menekan Enter untuk menjalankan program Format. Setelah itu akan muncul tampilan proses format seperti dibawah ini :
• Head 0, Cylinder 1 ...... dst ( jika menggunakan MS-DOS versi 3.30 )
Proses akan selesai jika telah mencapai silender ke-79.
• 1 percent complete ...... dst ( jika menggunakan MS-DOS versi 4.0 ke atas )
Proses akan selesai jika telah mencapai angka 99 persen.
Proses tersebut menandakan bahwa program Format sedang bekerja membuat track pada disket Anda. Perlu Anda ketahui bahwa mulai MS-DOS versi 5 ke atas, DOS akan membuat image file yang dapat digunakan untuk mengembalikan kondisi disket seperti kondisi disket sebelum diformat (Caranya yaitu dengan menjalankan perintah UNFORMAT). Namun jika Anda tidak ingin membuat image file, sertakan syntax /U pada perintah Format).
Tunggu hingga pelaksanaan Format disket selesai. Jika proses format telah selesai maka akan ditampilkan pesan : Format completed.
Setelah itu Anda akan diminta untuk mengisikan nama (volume) untuk disket Anda (paling banyak 11 karakter dan tidak boleh ada tanda baca seperti titik atau koma). Setelah menekan Enter ditampilkan data statistik yang menginformasikan kapasitas isi disket, jumlah byte yang digunakan untuk sistem DOS (jika anda memformat disket dengan syntax /S), dan jumlah byte yang rusak (bad sector) - jika ada !
Pada baris paling akhir muncul pesan :
Format another ? ( Y / N )
yang artinya program menanyakan, apakah proses format ingin diulang kembali atau tidak. Jika Ya, tekan huruf Y lalu ulangi prosedur yang sama seperti diatas. Jika tidak , tekan huruf N maka penggunaan program FORMAT akan diakhiri dan Anda kembali ke DOS prompt.
Sebaliknya jika disket Anda tidak bisa diformat, DOS akan menampilkan pesan :
Track 0 bad or disk unuseable. Format another ? ( Y / N )
LABEL
( Berfungsi untuk menampilkan label atau merubah nama label pada disk ).
Rumus : LABEL [ drive : ]
Contoh : Ketiklah LABEL A:\ (Enter) maka pada layar monitor akan muncul tampilan :
Volume in drive A is none
Volume Serial Number is 3F68-1AFF
Volume label (11 characters, ENTER for none) ?

Volume in drive A is none menandakan media pada drive A tidak memiliki label. Kecuali Anda pernah menuliskan nama disini pada perintah FORMAT, maka kata "none" akan diisi dengan nama Anda.
Volume Serial Number adalah serial angka yang diberikan oleh Komputer.
Volume label adalah baris dimana Anda menuliskan label nama dengan panjang maksimum 11 huruf, setelah itu tekan Enter. Penulisan nama label harus pada baris yang sama, sebab Anda tidak diperkenankan lagi menuliskan nama label setelah menekan Enter. Jika hal itu Anda lakukan, program justru menganggap Anda tidak mengisi nama label (No Label).
MOVE
( Berfungsi untuk memindahkan suatu file ke lokasi lain yang berbeda).
Rumus : MOVE [ drive-1: nama file] [ drive-2: nama file ]
Syntax : /Y maka tampilan konfirmasi tidak ditampilkan.
/-Y maka tampilan konfirmasi akan ditampilkan.

Mulai tersedia sejak versi MS-DOS 6.0. Berfungsi hanya untuk memindahkan file, berbeda dengan fungsi perintah COPY.
Contoh : MOVE LATIHAN.DOC A:\TUGAS.DOC
Memindahkan file LATIHAN.DOC ke drive A sekaligus mengganti namanya menjadi TUGAS.DOC
Program-program external command lainnya (namun tidak akan dibahas disini, mengingat keterbatasan halaman dan waktu pengajaran) antara lain ialah :
• DEFRAG.EXE
• GRAPHICS.COM
• QBASIC.COM
• ATTRIB.EXE
Pada umumnya gunakan [Nama perintah] /? untuk menampilkan bantuan penjelasan (help). Tampilan akan diberikan dalam bahasa Inggris. Contoh : COPY /? akan menampilkan penjelasan perintah COPY
  • Share
  • Tweet
  • Share
  • Share
  • Share

Kekurangan dan Kelebihan Windows 98

Unknown Unknown 6:46 AM

Kekurangan :

* Dukungan support sudah dicabut oleh produsennya (microsoft)
* Susah cari driver, karena produsen hardware menarik dukungan untuk win 98
* Tidak mendukung dan tidak bisa diinstall di perangkat terbaru (bila dipaksakan akan blue screen)
* Tidak ada versi 64bit
* Ringkih, mudah crash
* Kemampuan multi tasking yang sangat buruk
* Kemampuan multi thread yang sangat buruk
* Penanganan device yang buruk, DMA sering konflik
* Manajemen resource cpu yang kacau balau
* Tidak bisa membuat file dg ukuran lebih dari 2GB
* Tidak bisa mendeteksi memory besar (1GB masih stabil, dipaksa 2GB-hasil BlueScreen)
* Utility sangat terbatas, apalagi tool network
* Gampang terserang virus, gampang di hack, di crack, gampang di acak-acak
* Terlalu beresiko melakukan transaksi perbankan dari browser win 98, karena fitur networknya minim
* Tidak mendukung applikasi keluaran terbaru
* Tampilan terlalu sederhana (meskipun sempat dibanggakan di era nya)
Kelebihan :
* Cocok untuk hardware lama (misalnya pentium I,II,III)
* Ringan
* Ukuran installer kecil, bisa diinstal dari disket
* Bisa diinstall dari dos
* Bisa booting ke dos
* Cocok untuk development applikasi under dos terutama applikasi recovery
* Cocok untuk main game tempoe doeloe
* System (boot) mudah ditransfer ke media lain seperti cd dan disket
* Dos protected mode (DPMI) yang sempurna, baik untuk applikasi DOS32 dan DOS16
* Sangat cocok untuk development bagi programmer BIOS, atau programmer bahasa mesin

sumber
  • Share
  • Tweet
  • Share
  • Share
  • Share

Macam-macam tombol shortcut pada keyboard

Unknown Unknown 9:27 AM

shortcut
  • Tombol Shortcut Umum pada Keyboard
  • Tombol CTRL + C (berguna untuk mengkopy atau menyalin item)
  • Tombol CTRL + X (Berguna untuk meng-Cut atau memotong item)
  • Tombol CTRL + V (Berguna untuk mem-Paste item)
  • Tombol CTRL + Z (Berguna untuk membatalkan suatu proses terakhir)
  • Tombol DELETE (Berguna untuk menghapus suatu item)
  • Tombol SHIFT + DELETE (Menghapus item yang dipilih secara permanen, item yang terhapus tidak dibuang ke dalam Recycle Bin)
    • Tombol CTRL sambil menyeret sebuah item (Menyalin item yang dipilih)
    • Tombol CTRL + SHIFT sambil menyeret item (Buat cara pintas ke item yang dipilih)
    • Tombol F2 key (Ubah nama item yang dipilih)
    • Tombol CTRL + RIGHT ARROW (Memindahkan titik penyisipan ke awal kata berikutnya)
    • Tombol CTRL + LEFT ARROW (Memindahkan titik penyisipan ke awal kata sebelumnya)
    • Tombol CTRL + DOWN ARROW (Memindahkan titik penyisipan ke awal paragraf berikutnya)
    • Tombol CTRL + UP ARROW (Memindahkan titik penyisipan ke awal paragraf sebelumnya)
    • Tombol CTRL + SHIFT dengan salah satuTombol panah (Sorot blok teks)
    • Tombol SHIFT dengan salah satu tombol panah (Pilih lebih dari satu item dalam sebuah jendela atau pada desktop, atau pilih teks dalam dokumen)
    • Tombol CTRL + A (Select all)
    • Tombol F3 key (Search for a file atau folder)
    • Tombol ALT + ENTER (View properti untuk item yang dipilih)
    • Tombol ALT + F4 (Menutup item aktif, atau keluar dari program aktif)
    • Tombol ALT + ENTER (Menampilkan properti dari objek yang dipilih)
    • Tombol ALT + Spacebar (Buka menu shortcut untuk jendela aktif)
    • Tombol CTRL + F4 (Close dokumen aktif dalam program-program yang memungkinkan Anda untuk memiliki beberapa dokumen yang terbuka secara bersamaan)
    • Tombol SHIFT + F10 (Menampilkan menu shortcut untuk item yang dipilih)
    • Tombol ALT + Spacebar (Menampilkan menu Sistem untuk jendela aktif)
    • Tombol CTRL + ESC (Menampilkan menu Start)
    • Tombol ALT + huruf digarisbawahi dalam nama menu (Menampilkan menu yang sesuai)
    • Tombol F10 key (Mengaktifkan menu bar dalam program aktif)
    • Tombol RIGHT ARROW (Buka menu berikutnya ke kanan, atau membuka submenu)
    • Tombol LEFT ARROW (Buka menu sebelah kiri, atau menutup submenu)
    • Tombol F5 key (Update jendela aktif)
    • Tombol BACKSPACE (View the folder one level up in My Computer atau Windows Explorer)
    • Tombol ESC (Membatalkan tugas sekarang)
    • Tombol SHIFT ketika Anda memasukkan CD-ROM ke dalam CD-ROM (Mencegah CD-ROM secara otomatis bermain)
    • Tombol CTRL + SHIFT + ESC (Membuka Task Manager)
    • Tombol PRT SCRN (Menyalin tampilan desktop ke clipboard)
    • Tombol ALT+PRT SCRN (Menyalin tampilan jendela aktif ke clipboard)
    • Tombol keyboard short pada Kotak dialog
Jika Anda menekan SHIFT + F8 di dalam kotak daftar seleksi tambahan, maka anda mengaktifkan modus seleksi tambahan. Dalam mode ini, Anda dapat menggunakan tombol panah untuk memindahkan kursor tanpa mengubah pilihan seleksi. Anda dapat menekan CTRL + Spacebar atau SHIFT + Spacebar untuk menyesuaikan pilihan seleksi. Untuk membatalkan pilihan diperpanjang siaga, tekan SHIFT + F8 lagi. Modus seleksi tambahan membatalkan sendiri ketika Anda memindahkan fokus ke kontrol lain.
  • Tombol CTRL + TAB (Bergerak maju melalui tab)
  • Tombol CTRL + SHIFT + TAB (Bergerak mundur melalui tab)
  • Tombol TAB (Bergerak maju melalui pilihan)
  • Tombol SHIFT + TAB (Bergerak mundur melalui pilihan)
  • Tombol ALT + huruf yang digarisbawahi (Tombol shortcut ini berguna Lakukan perintah yang sesuai atau pilih opsi yang sesuai)
  • Tombol ENTER (Lakukan perintah untuk opsi atau tombol aktif)
  • Tombol Spacebar (Pilih atau menghapus kotak centang jika pilihan yang aktif adalah check box)
  • Tombol Arrow keys (Pilih sebuah tombol jika pilihan aktif adalah group tombol pilihan)
    Tombol F1 key (Display Help)
  • Tombol F4 key (Display the item dalam daftar aktif)
  • Tombol BACKSPACE (Open a folder satu tingkat jika folder dipilih dalam Simpan Sebagai atau Buka kotak dialog)
  • Tombol keyboard shortcut pada keyboard khusus Microsoft
  • Tombol Windows Logo (Menampilkan atau menyembunyikan menu di Start)
  • Tombol Windows Logo + BREAK (Menampilkan kotak dialog System Properties)
  • Tombol Windows Logo + D (Menampilkan penuh desktop)
  • Tombol Windows Logo + M (Meminimalkan semua jendela)
  • Tombol Windows Logo + SHIFT + M (Memulihkan jendela yang diminimalkan)
  • Tombol Windows Logo + E (Membuka My Computer)
  • Tombol Windows Logo + F (Membuka jendela pencari file dan folder)
  • Tombol CTRL + Windows Logo + F (Search for komputer)
  • Tombol Windows Logo + F1 (Menampilkan Windows Help)
  • Tombol Windows Logo + L (Mengunci keyboard)
  • Tombol Windows Logo + R (Membuka kotak dialog Run)
  • Tombol Windows Logo + U (Membuka Utility Manager)
  • Tombol keyboard shortcut yang berhubungan dengan Accessibility
  • Tombol Right SHIFT selama delapan detik (Switch FilterKeys on atau off)
  • Tombol Waktu ALT + left SHIFT + PRINT SCREEN (Switch High Contrast on atau off)
  • Tombol Waktu ALT + left SHIFT + NUM LOCK (Mengaktifkan MouseKeys on atau off)
  • Tombol SHIFT lima kali (Mengaktifkan StickyKeys on atau off)
  • Tombol NUM LOCK selama lima detik (Mengaktifkan ToggleKeys on atau off)
  • Tombol Windows Logo + U (Open Utility Manager)
  • Tombol keyboard shortcut di Windows Explorer
  • Tombol END (Menampilkan bagian bawah jendela aktif)
  • Tombol HOME (Menampilkan bagian atas jendela aktif)
  • Tombol NUM LOCK + Asterisk sign (*) (Menampilkan semua subfolder yang berada di bawah folder yang dipilih)
  • Tombol NUM LOCK + Plus sign (+) (Menampilkan isi dari folder yang dipilih)
  • Tombol NUM LOCK + Minus sign (-) (Menampilkan isi folder yang dipilih kembali ke folder sebelumnya)
  • Tombol LEFT ARROW (Memundurkan pilihan folder ke sebelumnya, atau pilih folder induk
  • Tombol RIGHT ARROW (Menampilkan pilihan folder ke sub folder selanjutnya, atau pilih subfolder pertama)
  • Tombol keyboard shortcut pada Peta Karakter
  • Setelah Anda klik dua kali pada grid karakter karakter, Anda dapat bergerak melalui grid dengan menggunakan cara pintas keyboard:
  • Tombol RIGHT ARROW (Pindah ke kanan atau ke awal baris berikutnya)
  • Tombol LEFT ARROW (Pindah ke kiri atau ke akhir baris sebelumnya)
  • Tombol UP ARROW (Pindah ke atas satu baris)
  • Tombol DOWN ARROW (Pindah ke bawah satu baris)
  • Tombol PAGE UP (Pindah ke atas satu layar pada satu waktu)
  • Tombol PAGE DOWN (Pindah ke bawah satu layar pada satu waktu)
  • Tombol HOME (Pindah ke awal baris)
  • Tombol END (Pindah ke akhir baris)
  • Tombol CTRL + HOME (Pindah ke karakter pertama)
  • Tombol CTRL + END (Pindah ke karakter terakhir)
  • Tombol Spacebar (Beralih di antara modus yang membesar dan normal bila karakter dipilih)
  • Tombol keyboard shortcut pada Jendela utama Microsoft Management Console (MMC)
  • Tombol CTRL + O (Buka konsol yang disimpan )
  • Tombol CTRL + N (Buka konsol baru)
  • Tombol CTRL + S (Menyimpan konsol dibuka)
  • Tombol CTRL + M (Menambah atau menghapus item konsol)
  • Tombol CTRL + W (Buka jendela baru)
  • Tombol Tombol F5 (Memperbarui konten semua jendela konsol)
  • Tombol ALT + Spacebar (Menampilkan menu jendela MMC)
  • Tombol ALT + F4 (Menutup konsol)
  • Tombol ALT + A (Menampilkan menu Action)
  • Tombol ALT + V (Menampilkan menu View)
  • Tombol ALT + F (Menampilkan menu File)
  • Tombol ALT + O (Menampilkan menu Favorites)
  • Tombol keyboard shortcut pada Jendela konsol MMC
  • Tombol CTRL + P (Mencetak halaman aktif atau aktif pane)
  • Tombol CTRL + P (Mencetak halaman aktif atau aktif pane)
  • Tombol ALT + Minus sign (-) (Menampilkan menu window untuk jendela konsol yang aktif)
  • Tombol SHIFT + F10 (Menampilkan shortcut menu Action untuk item yang dipilih)
  • Tombol Tombol F1 (Membuka topik Bantuan, jika ada, untuk item yang dipilih)
  • Tombol Tombol F5 (Memperbarui konten semua jendela konsol)
  • Tombol CTRL + F10 (Memaksimalkan jendela konsol yang aktif)
  • Tombol CTRL + F5 (Memulihkan jendela konsol yang aktif)
  • Tombol ALT + ENTER (Menampilkan kotak dialog Properties, jika ada, untuk item yang dipilih)
  • Tombol F2 key (Ubah nama item yang dipilih
  • Tombol CTRL + F4 (Menutup jendela konsol yang aktif. Ketika sebuah konsol hanya memiliki satu jendela konsol, jalan pintas ini akan menutup konsol)
  • Tombol shortcut navigasi pada sambungan remote desktop
  • Tombol CTRL + ALT + END (Membuka kotak dialog Microsoft Windows NT Security)
  • Tombol ALT + PAGE UP (Berpindah antara program dari kiri ke kanan)
  • Tombol ALT + PAGE DOWN (Berpindah antara program dari kanan ke kiri)
  • Tombol ALT + INSERT (Cycle melalui program-program yang terakhir digunakan di sebagian besar order)
  •  Tombol ALT + HOME (Menampilkan menu Start)
  • Tombol CTRL + ALT + BREAK (Berpindah klien komputer antara jendela dan layar penuh)
  • Tombol ALT + DELETE (Menampilkan menu Windows)
  • Tombol CTRL + ALT + Minus sign (-) (Menempatkan sebuah snapshot dari seluruh area jendela klien pada clipboard server Terminal dan menyediakan fungsi yang sama dengan menekan ALT + PRINT SCREEN pada komputer lokal.)
  • Tombol CTRL + ALT + Plus sign (+) (Menempatkan sebuah snapshot dari jendela aktif klien pada clipboard server Terminal dan menyediakan fungsi yang sama dengan menekan PRINT SCREEN pada komputer lokal.)
  • Tombol shortcut navigasi Microsoft Internet Explorer
  • Tombol CTRL + B (Membuka kotak dialog Organize Favorites
  • Tombol CTRL + E (Membuka Search bar)
  • Tombol CTRL + F (Memulai utiliti Find)
  • Tombol CTRL + H (Membuka History bar)
  • Tombol CTRL + I (Membuka Favorites bar)
  • Tombol CTRL + L (Membuka kotak dialog Open)
  • Tombol CTRL + O (Membuka kotak dialog Buka, sama seperti CTRL + L)
  • Tombol CTRL + P (Membuka kotak dialog Print)
  • Tombol CTRL + R (Memperbarui halaman Web ini)
    Tombol CTRL + W (Menutup jendela aktif)
  • Share
  • Tweet
  • Share
  • Share
  • Share

Tips Mengoptimalkan BIOS pada PC Anda

Unknown Unknown 11:34 AM

 Secara sederhana, sebetulnya hanya ada dua pilihan pada BIOS. Membuat sistem yang tercepat atau mau mengutamakan kestabilan. Kenali fungsi-fungsinya, maka Anda akan mendapatkan sebuah sistem yang optimal, hasil kompromi keduanya.

Seiring dikarenakan perkembangan komponen PC, sedikit banyak BIOS juga mengalami beberapa perubahan. Terutama hal ini terjadi dikarenakan terus berkembangnya beberapa komponen pendukung utama pada PC. CPU (central processor unit) tentu saja memegang peranan penting, dalam hal ini. Penggunaan CPU berteknologi 64-bit tentunya membutuhkan sebuah fungsi khusus. Demikian juga PCI Express sebagai pengganti slot AGP, dan DDR2 yang menawarkan bandwidth memory yang lebih besar dibanding DDR.
DI PERSIMPANGAN JALAN
Sebetulnya, tidak ada setting-an BIOS yang terbaik. Namun kami mencoba memberikan penjelasan, agar Anda dapat membuat setting-an optimal dengan BIOS Anda.
Dengan setting BIOS, Anda akan dihadapkan antara dua pilihan. Di sini dimungkinkan untuk lebih memacu komponen-komponen pada PC. Tentu saja dengan sebuah harga yang harus dibayar. Tanpa komponen yang berkualitas juga pendinginan komponen yang memadai, maka Anda hanya akan mendapatkan sebuah sistem yang tidak stabil.
Pilihan Load Fail-Safe Default ataupun yang sejenis, akan memberikan kestabilan terbaik. Sayangnya, pilihan ini tidak mengeluarkan seluruh kemampuan dari yang dimiliki sistem Anda.
Diharapkan, setelah membaca ulasan kali ini, Anda dapat lebih meningkatkan kemampuan PC Anda. Melalui setting ulang BIOS. Sesuatu yang mungkin sebagian orang masih takut untuk melakukannya. Dan sebagian lagi masih merasa bingung dengan fungsi-fungsi di dalamnya. Hal ini kami anggap wajar. Mengingat, tidak semua produsen motherboard menyertakan manual yang lengkap dan informatif. Khususnya untuk setting BIOS ini. Artikel ini lebih banyak berisi penjelasan menu-menu “baru” yang tersedia untuk BIOS sekarang.
PANDUAN, BUKU NANUAL
Tentunya, panduan yang akan termuat pada artikel kali ini masih jauh dari lengkap. Jika lengkap, tentunya bisa Anda bayangkan, akan berapa halaman yang akan membahas BIOS pada artikel ini.
Namun setidaknya, fungsi-fungsi inilah yang kami anggap paling Anda butuhkan untuk diketahui lebih lanjut. Juga pada beberapa bagian, kami menyertakan url rujukan, tempat Anda dapat mencari informasi lebih lanjut ataupun untuk men-download aplikasi pendukung.
ISTILAH FUNGSI YANG BERLAINAN
BIOS (Basic Input and Output System) sebenarnya adalah sebuah firmware yang tersimpan pada sebuah EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory).
Ini yang menyebabkan BIOS memiliki beberapa perbedaan, antara satu sistem dengan sistem yang lain. Namun perbedaan antar-BIOS sebetulnya hanya pada susunan menu dan istilah yang digunakan. Selebihnya sebagian besar memiliki kesamaan pada fungsi yang diusung.
Pada artikel ini, kami memberikan contoh kebanyakan dari Phoenix-Award. Karena belakangan ini, BIOS Phoenix-Award inilah yang paling sering kami temui pada kebanyakan motherboard terbaru.
Kami juga berusaha untuk memberikan ekuivalensi nama fitur pada kebanyakan BIOS. Namun tentunya, Anda juga sudah dapat mengira-ngira fungsi apa yang sama pada BIOS Anda.
MODDING BIOS
Tidak hanya PC case yang bisa menjadi sasaran modding. Modding BIOS pun dapat dilakukan. Yang perlu Anda lakukan adalah sebuah aplikasi yang tepat.
Beberapa produsen motherboard juga menyertakan aplikasi untuk melakukan modding BIOS. Namun, kebanyakan hanya menyediakan fasilitas sederhana. Seperti mengganti layar saat boot. Lebih dari itu, biasanya para produsen tidak menyediakannya. Dan kali ini, kami akan memberikan beberapa panduan bagi Anda yang tertarik untuk melakukannya.
Pada bagian tersebut akan membahas mulai dari yang paling sederhana. Seperti mengganti welcome boot screen dari BIOS. Sampai beberapa aplikasi unik yang mampu memberikan keleluasaan untuk mengedit BIOS.
Seperti Award BIOS Editor, yang mampu mengedit menu-menu yang akan tampil pada BIOS. Ingat, aplikasi ini hanya terbatas membuka fungsi yang tersembunyi pada menu BIOS. Bukan membuat ulang program BIOS untuk menjalankan fungsi tertentu.
Ini juga berguna sekiranya Anda sudah bosan menunggu-nunggu update BIOS yang disediakan dari produsen motherboard Anda. Ataupun untuk produk yang sudah discontinue, atau malah sang produsen tidak menyediakan sama sekali perihal update BIOS ini.
PROCESSOR & CPU FREQUENCY
Terdapat beberapa varian nama untuk fungsi yang satu ini. Anda dapat menemukan fungsi ini dengan menu bernama Adjust CPU FSB frequency, atau CPU host clock.
Dapat ditemukan dalam menu Advanced Chipset Feature. Atau beberapa menu khusus untuk overclocking, seperti Jumperfree Configuration, uGuru, Cell menu, dan seterusnya. Secara default, setting yang sering digunakan adalah pada mode Standard, Default, atau Auto.
CPU Frequency = ?
CPU Frequency didapatkan dari hasil perkalian antara clock dan multiplier. Clock pada beberapa BIOS disebut dengan external clock. Sedangkan multiplier factor adalah faktor pengali.
Namun dengan perkembangan penamaan processor belakangan ini, membuat hal ini tidak sesederhana dulu, waktu penamaan processor menggunakan frequency kerjanya. Jadi, ada baiknya Anda masih memiliki data acuan untuk setting processor yang Anda gunakan. Atau dapat juga mencarinya pada situs resmi para pembuat processor. Setidaknya ini akan menghindarkan kesalahan pada setting.
MENGANDALKAN SETTING AUTO
Mengoptimalkan sebetulnya cukup sederhana. Menggunakan setting auto pada kebanyakan kasus memang yang terbaik. Kecuali karena satu dan lain hal, ada kesalahan saat pembacaan processor secara otomatis.
Jika hal ini yang terjadi pada kasus Anda, maka samakan setting BIOS dengan spesifikasi processor yang digunakan. Pastikan nilai clock, multiplier, dan terkahir CPU frequency sesuai dengan spesifikasi processor yang digunakan.
Saran kami, selama tidak ada masalah, setting auto sangatlah disarankan. Beberapa produsen motherboard, menyesuaikan setting CPU frequency sesuai dengan beban kerja PC. Beberapa juga menyediakan preset profile, dengan beberapa tingkatan. Selama tidak ada masalah kestabilan, hal ini dapat terus dilakukan.
Catatan: kesalahan setting CPU frequency memiliki konsekuensi kerusakan dan ketidakstabilan sistem. Kerusakan dapat terjadi baik pada CPU, maupun motheboard. Pastikan, setting sesuai dengan spesifikasi.
RAM: DRAM TIMING SELECTABLE
Berikut adalah cara mengoptimalkan setting timming modul RAM yang terpasang pada sistem. SPD (Serial Presence Detect) akan membaca informasi yang terdapat pada EEPROM (Electrically Eraseable Programmable Read Only Memory), antara lain memory type, size, speed, voltage interfaces, dan module bank.
Secara default, kebanyakan motherboard akan memiliki nilai pada setting BIOS dengan Auto, atau By SPD. Keduanya samasama mengacu pada SPD modul yang terpasang.
HAL YANG HARUS DI PERHATIKAN
Untuk mengoptimalkannya sebetulnya cukup sederhana. Hanya diperlukan empat hal yang perlu diperhatikan.
CAS Latency Time: mendefinisikan latency yang terjadi antara proses pembacaan DRAM sampai dengan waktu tersedianya data tersebut.
Act to Precharge Delay: mendefinisikan waktu yang dibutuhkan (dalam satuan DRAM clock) yang akan digunakan sebagai parameter DRAM.
DRAM RAS to CAS Delay: waktu DRAM antara saat memungkinkan memberikan active command, dengan waktu proses read/write.
DRAM RAS Precharge: waktu idle yang dibutuhkan untuk perintah precharge.
KENALI RAM ANDA
Sesuaikan dengan kemampuan modul DRAM yang terpasang. Jika sistem Anda terpasang beberapa DRAM dengan kemampuan beragam, pilih modul DRAM dengan kemampuan terendah sebagai acuan untuk setting timming DRAM.
Untuk mengetahui informasi mengenai modul RAM yang terpasang, bisa menggunakan beberapa utility system info yang dapat menjabarkan spesifikasi detail DRAM.
Jika ingin melakukan overclock pada RAM, sesuaikan dengan spesifikasinya. Karena setting RAM paling berpengaruh dengan kestabilan sistem.
Selama tidak ada masalah, setting By SPD sangatlah disarankan. Selama tidak ada masalah kestabilan, hal ini dapat terus dilakukan.
Jika Anda memiliki cukup waktu untuk berksperimen ataupun memiliki informasi yang lebih baik mengenai modul memory yang terpasang, mencoba setting timming yang lebih agresif dapat meningkatkan kinerja PC.
PROCESSOR: AMD CONFIGURATION
Untuk pembahasan ini, menurut kami adalah yang paling menarik. Di mana perkembangan penambahan menu BIOS paling dirasakan.
Berikut adalah pembahasan fungsi-fungsi khusus, yang hanya tersedia pada BIOS untuk motherboard dengan platform processor AMD. Lebih khususnya lagi, yaitu untuk jajaran Athlon 64 (dan beberapa model Sempron).
Perlu diperhatikan adalah keragaman chipset yang digunakan. Ini akan sedikit banyak memberikan perbedaan baik pada nama fungsi maupun fasilitas yang tersedia.
HYPER TRANSPORT
Penjelasan singkat mengenai teknologi HyperTransport adalah sebagai berikut. Adalah penerapan interface high speed hubungan point-topoint, menghilangkan masalah I/O bottleneck.
Cara yang digunakan AMD antara lain dengan memindahkan memory controller, terintegrasi dengan processor. Ini akan menghasilkan tingkat latency yang lebih rendah. Dan memungkinkan penyederhanaan desain routing motherboard secara keseluruhan.
HyperTransport atau dahulu dikenal dengan istilah Lightning Data Transport (LDT) biasanya disesuaikan dengan faktor pengali bus processor. Jika processor AMD Anda terbaca dengan sempurna, Anda dapat mebiarkannya pada nilai auto. Jika tidak, sebaiknya samakan dengan nilai faktor pengali processor.
AMD COOL‘N’QUIET
Seiring pertambahan kemampuan kinerja processor, sekaligus menambah pasokan daya yang dibutuhkan, panas yang dihasilkan, juga tingkat kebisingan yang meningkat dari fan untuk mendinginkan processor, solusi AMD Cool‘n’Quiet dimaksudkan untuk mengeliminasi hal tersebut.
Fungsi ini dapat ditemukan pada tempat yang beragam. Kebanyakan produsen motherboard, meletakkan fungsi ini pada menu khusus yang disediakan oleh produsen motherboard.
Catatan: Fungsi hanya berlaku untuk processor mulai dari AMD Sempron 3000+ (socket 754) dan seterusnya. Untuk dapat memfungsikan fasilitas ini, selain mengaktifkannya pada BIOS diperlukan driver untuk operating system dan CPU cooler yang mendukung teknologi ini.
PROCESSOR: INTEL CONFIGURATION
Tentu saja ada beberapa fungsi yang khusus hanya dapat ditemukan pada BIOS untuk motherboard processor Intel.
Fungsi yang akan dibahas kali ini memang hanya berlaku untuk processor Intel jajaran tertentu. Jika processor dan motherboard yang Anda gunakan sudah mendukung. Inilah beberapa hal yang dapat Anda lakukan.
Hyper-Threading
Tentu saja, ini bukan istilah asing lagi. Jangan lupa mengaktifkannya, sekiranya Anda menggunakan processor yang sudah mendukung teknologi ini.
MPS Version Ctrl For OS
Multi-Processor Specification (MPS) sangat menentukan informasi yang diberikan kepada operating system. Pilihlah versi 1.4. Kecuali jika Anda masih menggunakan operating system lawas, seperti NT4. Terpaksa menggunakan pilihan 1.2.
CPU Thermal-Throtling
Fungsi ini akan mengamankan processor dari overheating. Selain meminimalkan panas yang dihasilkan, fungsi ini juga sedikit banyak akan memperpanjang umur processor Anda.
Thermal Management
Biasanya dapat Anda temukan pada Advanced BIOS Feature|CPU Feature. Istilah ini menggantikan penggunaan istilah CPU Thermal-Throtling. Fungsinya sama, dengan melakukan perlambatan. Perintah TM1 digunakan mulai pada era Intel Pentium III. Fungsi ini juga dikenal dengan nama Intel SpeedStep.
Pada jajaran processor terbarunya dengan teknologi Intel Extended Memory 64 Technology (Intel EM64T), Enhanced Intel SpeedStep juga dapat menurunkan kecepatan saat idle. Selain mengurangi panas yang dihasilkan, ini juga menurunkan tingkat noise yang dihasilkan HSF processor. Dijanjikan penurunan kinerjanya tidak akan sedrastis TM1.
Beberapa motherboard memberikan keleluasaan lebih untuk mengaturnya. Anda dapat mendefinisikan nilai TM2 Bus VID, sesuai dengan tegangan (volt) yang ditentukan. Juga nilai TM2 Bus Ratio, untuk menentukan clock ratio. Sayangnya untuk TM2 Bus Ratio ini, diperlukan processor dengan multiplier yang tidak ter-lock.
VGA: VGA TUNUNG
Peralihan slot Video Graphics Adapter (VGA) dari Accelerated Graphics Port (AGP) menjadi PCI Express x16 memang memberikan bandwidth jauh lebih besar. Dibandingkan dengan AGP 8x dengan bandwidth maksimal 2,1GB/s, sedangkan PCI Express x16 dapat menawarkan bandwidth mencapai 4 GB/s.
Perubahan ini juga terjadi pada fungsi yang tersedia pada BIOS. Beberapa fungsi setting untuk PCI-Ex x16 sebetulnya bisa dianalogikan dengan fungsi pada AGP.
AGP Frequency dan PCI-Ex Frequency
Secara default, fungsi ini ada pada nilai auto. Jika nilai default untuk AGP pada 66 MHz, maka untuk PCI-Ex bekerja pada 100 MHz. Jika Anda termasuk pelaku overcolcking, perlu penyesuaian tersendiri untuk menentukan nilai saat menaikan kecepatan bus VGA ini.
AGP Transfer Mode
Mungkin Anda masih ingat, awal kali pertama slot AGP muncul. AGP transfer mode terus berkembang mulai dari 1x, 2x, 4x, dan 8x. Untuk interface VGA PCI Express x16, fungsi yang serupa ini tidak tersedia.
PEG Link Mode
PEG (PCI Express Graphics) Link Mode adalah fungsi baru yang tersedia pada beberapa BIOS. Tergantung pada produsen motherboard, karena menurut pengalaman kami fungsi ini tidak tersedia pada semua motherboard dengan slot PCI-Express x16.
Sebetulnya belum ada penjelasan yang pasti untuk fungsi ini. Pilihan yang tersedia adalah Auto, Slow, Normal, Fast, dan Faster. Dan pada beberapa kasus, ini akan mengubah kecepatan kerja VGA. Baik core clock maupun memory clock. Jika Anda memiliki waktu selang, cobalah fungsi ini untuk mendapatkan kinerja VGA yang lebih baik.
AGP Aperture Size dan PEG Buffer Length
Keduanya memiliki fungsi yang dapat dibilang sama. AGP Aperture Size secara spesifik berfungsi untuk menentukan jumlah RAM yang dialokasikan untuk AGP.
Sedangkan PEG Buffer Length hanya memberikan tiga pilihan: Auto, Short, dan Long. Gunakan pilihan Long, jika penggunaan PC Anda membutuhkannya dan Anda memiliki RAM yang berlimpah.
BOOT : QUICK BOOT
Meskipun pembahasan sejenis juga sudah tersedia pada artikel terdahulu. Seperti bagaimana cara mengatur boot sequence. Saran kami tetap sama. Pilihlah boot sequence yang benar-benar diperlukan dalam penggunaan sehari-hari. Apalagi jika BIOS motherboard Anda juga sudah menyediakan sebuah boot menu khusus. Ini akan memudahkan Anda sesekali mengubah boot sequence, tanpa perlu berbelit-belit masuk ke BIOS.
Selain itu, masih banyak yang bisa dilakukan dengan mudah untuk mempercepat proses booting PC Anda. Di sini akan dijelaskan, setting BIOS apa saja yang dapat dilakukan untuk melakukan hal ini.
Tinggalkan Floppy Disk
Mematikan fungsi Boot Up Floppy Seek adalah salah satunya. Sekaligus tidak menyertakan Floppy Drive sebagai salah satu bagian boot sequence. Apalagi mengingat makin jarangnya Anda melakukan booting dengan disket.
Keduanya harus dilakukan, agar tujuan percepatan waktu booting tercapai.
OPTIMALKAN FUNGSI
Anda menggunakan motherboard yang sudah mendukung konfigurasi harddisk RAID, atau malah interface SATA RAID. Tidak ada yang buruk dengan hal ini.
Namun, misalnya Anda masih mengandalkan perangkat dengan interface parallel ATA, dan tanpa memanfaatkan fungsi RAID atau SATA yang tersedia. Maka, mengaktifkan fungsi-fungsi tersebut hanya akan memperlambat proses booting.
Jika Anda perhatikan, saat mengaktifkan fungsi RAID. Setelah proses POST selesai dilakukan, terlihat fungsi serupa yang berjalan. Ini adalah proses BIOS dari RAID controller yang berjalan.
Mematikan fungsi ini akan menghemat waktu booting tidak kurang dari 2 detik. Tergantung pada waktu delay untuk deteksi harddisk dengan interface yang bersangkutan. Toh sekiranya Anda ingin memanfaatkannya, yang diperlukan adalah mengubah nilai dalam menu Integrated Peripherals pada IDE/SATA RAID function. Ataupun sekaligus mematikan fungsi Silicon SATA Controller, yang sama sekali belum berguna sekiranya Anda belum menggunakan interface ini.
HARDISK: SETTING IDE SEQUENCE
Mungkin sebagian besar dari Anda akan segera bertanya, apa susahnya mengatur hal yang satu ini? Memang relatif mudah, namun tidak demikian dengan bertambahnya interface untuk harddisk pada motherboard terbaru, yang dilengkapi dengan interface SATA, ataupun PATA.
Tidak seperti pada motherboard terdahulu, yang hanya menyediakan pilihan konektor PATA untuk IDE drive. Secara default, harddisk yang terpasang pada konektor IDE Primary Master, akan menjadi urutan pertama proses boot.
Dengan tersedianya interface SATA, maka pilihan setting untuk IDE ini sedikit lebih rumit. Namun setidaknya, Anda diberikan kebebasan untuk menentukan sesuai dengan penggunaan.
Hal ini dapat dilihat, jika Anda masuk ke dalam menu OnChip IDE Device. Biasanya dapat Anda temukan pada Integrated Peripherals.
Di dalam menu ini, terdapat berbagai pilihan, untuk menentukan urutan sequence IDE, berdasarkan konektor yang digunakan. Perlu diperhatikan di sini adalah konfigurasi SATA yang didefinisikan di menu BIOS ini.
SATA Mode
Menentukan mode aktif untuk on-chip Serial ATA. IDE: menjadikan on-chip Serial ATA sebagai IDE mode. RAID: Serial ATA bekerja dalam RAID mode. AHCI (Advanced Host Controller Interface): Serial ATA menjadi AHCI mode, untuk meningkatkan kegunaan dan performanya.
On-Chip Serial ATA
Menentukan fungsi on-chip Serial ATA. Disabled: men-disable-kan fungsi Serial ATA controller. Auto: BIOS yang akan mengatur secara otomatis fungsi ini. Combined Mode: menggabungkan fungsi PATA dan SATA (total jumlah maksimal 4 IDE drive). Enhanced Mode: enable keduanya, baik Parallel ATA dan Serial ATA (total jumlah maksimal 6 IDE drive). SATA Only: SATA beroperasi pada legacy mode.
PATA IDE Mode
Secara khusus, mengatur mode untuk konektor IDE1. Primary: “IDE1” connector bertugas sebagai Primary Master dan Primary Slave channel (layaknya motherboard terdahulu). Secondary: “IDE1” connector bertugas sebagai Secondary Master dan Secondary Slave channel.
PROCESSOR: DYNAMIC OC
Kebanyakan produsen motherboard terkemuka menyertakan fungsi ini. Tentu saja dengan penamaan yang sedikit berbeda. Namun sebagian besar memiliki banyak kesamaan, yaitu dengan tersedia profile setting overclocking, untuk memudahkan penggunaannya.
Bahkan beberapa juga menyertakan fungsi overclocking otomatis, menyesuaikan dengan beban kerja sistem secara otomatis. Bahkan tanpa memerlukan campur tangan dari penggunanya.
APALAH ARTI SEBUAH NAMA
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, fungsi yang semacam ini memiliki nama yang berbeda-beda. Pada ASUS, dikenal dengan nama ASUS AI NOS (Non-delay Overclocking System). ABIT menyebutnya dengan OC Guru – AutoDrive. Gigabyte punya fitur yang disebut C.I.A.(CPU Intelligent Accelerator), yang sekarang sudah pada generasi kedua. MSI memiliki CoreCenter, yang memiliki fungsi sejenis.
Letaknya pada menu BIOS pun juga beragam. Ada yang langsung tersedia pada menu utama BIOS. Ada juga yang diperlukan sedikit penjelajahan di dalam menu BIOS, sebelum Anda dapat berhasil sampai ke menu ini.
PROFILE
Beberapa di antaranya juga menyertakan pilihan profile overclocking yang akan digunakan. Ini akan menyesuaikan overclocking otomatis yang akan digunakan. Pesan kami, sesuaikan dengan kemampuan perangkat pendukung lainnya yang digunakan pada
sistem.
UTAMAKAN KESTABILAN
Dan cara yang paling tepat adalah menggunakan metoda trial dan error. Dikarenakan keragaman komponen pada PC. Jika pada setting sebelumnya, sistem Anda masih menunjukkan ketidakstabilan, ada baiknya menurunkan ke step di bawahnya. Dan jika semua profile sudah Anda coba, namun tingkat kestabilan sistem masih menyedihkan, maka Anda terpaksa memilih fungsi ini pada pilihan disable. Sebab, secepat apapun performa sistem Anda tidak akan banyak gunanya jika tidak disertai dengan tingkat kestabilan yang bisa diandalkan. Tentu Anda tidak menginginkan, sistem yang sering crash.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA BIOS
Tanpa disadari, BIOS adalah bagian yang juga penting dalam sistem PC Anda. Tanpa semua fungsi pada BIOS yang terlewati dengan sempurna, maka sistem Anda tidak akan bekerja dengan optimal.
Bahkan pada beberapa kondisi, BIOS yang ngambek, dapat membuat PC Anda tidak berfungsi. Semisal, saat mencoba melakukan overclocking yang berakhir dengan kegagalan ataupun kesalahan konfigurasi CPU.
Sistem akan menyala, namun tanpa proses yang dapat berjalan. Apa yang harus dilakukan?
1. Jika masih memungkinkan untuk masuk menu BIOS, yang perlu dilakukan sederhana. Pilihlah menu Load System Default Settings atau Load Fail-Safe Default, atau yang sejenis. Ini akan mengembalikan preset atau profile BIOS dengan setting default, yang akan memastikan sistem dapat bekerja. Perlu diingat, ini tidaklah optimal. Analoginya bagaikan sebuah operating system yang bekerja pada safe mode.
2. Langkah berikut tidak berlaku untuk semua motherboard. Terlebih motherboad yang telah berumur lebih dari lima tahun.
Beberapa produsen motherboard, khususnya untuk seri premium, memberikan fasilitas khusus untuk hal semacam ini. Sebagai contoh, produsen yang memiliki fitur semacam ini adalah ASUS dengan CPR (CPU Parameter Recall), DFI dengan CMOS Reloaded atau seperti Gigabyte yang menyediakan Dual BIOS. Fitur semacam ini akan terasa memudahkan pemiliknya, saat berhadapan dengan masalah semacam ini. Cara penggunaan detail, dapat Anda lihat kembali pada buku manual yang tersedia di paket penjualan.
3. Jika langkah-langkah termudah di atas belum dapat membantu mengembalikan fungsi BIOS, maka langkah selanjutnya sedikit lebih merepotkan.
Clear CMOS adalah langkah selanjutnya yang perlu dilakukan. Untuk melakukan hal ini, terpaksa membuka PC case agar dapat mengakses motherboard.
Beberapa motherboard menyediakan jumper untuk clear CMOS. Letak jumper ini, dapat ditemukan pada manual motherboard.
Ada juga yang menggunakan cara melepaskan baterai CMOS. Karena memang tidak tersedianya jumper Clear CMOS, meski Anda sudah mencari-cari jumper clear CMOS.
Sedikit lebih mudah bagi pengguna motherboard ABIT yang memiliki Guru Game Panel. Pada panel tambahan ini tersedia CMOS Reset Button. Anda dapat dengan mudah melakukan Clear CMOS, tanpa perlu membuka PC case.
MODDING BIOS
Modding dapat dilakukan tidak hanya pada PC case. Bahkan pada BIOS pun, modding juga dapat dilakukan.
Mulai dari yang sederhana. Seperti mengganti logo boot screen, atau sekadar mengganti logo EPA (Environmental Protection Agency) Pollution Preventer.
Sampai yang mungkin selama ini tidak terpikirkan. Seperti mengganti nama field menu pada BIOS, ataupun membuka menu yang tersembunyi pada BIOS.
Peringatan: sebaiknya lakukan backup BIOS, sebelum melakukan modding BIOS. Pastikan Anda sudah mengetahui segala risiko dan cara penanggulangannya. Risiko dan gangguan sistem mungkin saja terjadi.
Modding File BIOS
Perlu diperhatikan, proses edit untuk modding BIOS hanya dapat dilakukan pada file BIOS. Bukan langsung pada BIOS yang sedang berjalan.
Jadi, sekiranya Anda ingin melakukan modding BIOS, dibutuhkan BIOS yang masih berupa file. Bisa didapatkan dengan cara men-download pada situs produsen (biasanya terdapat pada link pilihan support, download update BIOS).
Atau Anda juga dapat menyimpan file BIOS ke dalam bentuk file (biasanya berupa file berekstensi BIN). Proses ini dapat dilakukan dengan mem-back-up BIOS ke dalam file. Aplikasi semacam ini banyak tersedia dalam kebanyakan paket penjualan motherboard.
Beberapa program flash untuk update BIOS dimanfaatkan untuk menyimpan BIOS menjadi file. Misalnya menggunakan Award Flash (Awdflash). Setelah BIOS tersimpan dalm bentuk file, baru proses modding dapat dilakukan.
Untuk menggunakan BIOS yang sudah ter-modding, perlu dilakukan proses sebaliknya. Flash BIOS dengan file BIOS yang sudah ter-modding.
EPACODER
Aplikasi ini dikhususkan untuk mengganti logo EPA saja, tidak lebih dari itu. Anda dapat melakukan convert dari file BMP, dengan kedalaman warna maksimal 4 bit (16 warna atau monochrome). Sebaiknya ukuran gambar yang digunakan beresolusi kisaran 136×84 pixel.
Fungsi semacam ini juga disediakan oleh beberapa produsen motherboard. Namun kebanyakan hanya dikhususkan untuk mengganti logo boot screen pada BIOS.
Info selengkapnya dapat dilihat di http://www.technik.swiebodzin.pl/edukacja/informatyka/bios/tools/epacoder.htm.
AWARD BIOS EDITOR
Untuk sementara, aplikasi Award BIOS Editor ini lah yang memiliki kemampuan modding BIOS paling lengkap.
Tentu saja aplikasi yang satu ini juga tidak disediakan oleh Award sendiri. Jadi, penggunaannya benar-benar di luar tanggung jawab para pemrogram BIOS.
Sebetulnya, banyak yang dapat dilakukan oleh aplikasi ini sendiri. Bahkan Anda dapat mengedit menumenu pada BIOS. Termasuk nilai default yang disediakan. Pada tree dalam Recognized Items, tersedia System BIOS. Jika Anda pindah ke tab Setup Menu, maka akan terlihat tampilan menu dari masing-masing halaman. Pada tab BIOS ID/Versions, Anda juga dapat melihat dan mengganti info tambahan yang tersedia pada BIOS. Layaknya sebuah system tool yang banyak tersedia untuk operating system Windows.
Sayangnya, aplikasi ini tidak dilengkapi dengan manual yang terdokumentasi dengan baik. Juga aplikasi ini tidak kompatibel dengan seluruh BIOS. Namun bagi Anda yang beruntung memiliki BIOS yang kompatibel dengan aplikasi ini, kami ucapkan selamat memodifikasi BIOS Anda.
Info selengkapnya bisa Anda dapatkan di http://awdbedit.sourceforge.net.
FAQ: YANG HARUS DI KETAHUI SEPUTAR BIOS
Berikut ini adalah lima hal penting yang perlu diketahui seputar BIOS. Kemungkinan sebagian besar dari Anda tidak akan mengalami hal ini. Hanya saja untuk berjaga-jaga, sekiranya di antara hal berikut ini terjadi dengan PC, Anda telah mengetahui apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan.
01. Clear CMOS Saat Instalasi Motherboard Baru.
Pertanyaan: Perlukah melakukan clear CMOS, sebelum menginstalasi motherboard baru?
Jawab: Walaupun dalam banyak kasus, hal ini sama sekali tidak perlu dilakukan. Namun, hal ini sangat direkomendasikan untuk dilakukan sebelum menginstalasi komponen pada sebuah motherboard baru. Untuk menjaga kompatibilitas komponen hardware yang akan diinstal dengan motherboard. Sebab ada kemungkinan, komponen hardware yang digunakan pada masa pengujian QA (Quality Assurance), menggunakan komponen yang berbeda.
Masalah inkompatibilitas dapat saja terjadi, terutama pada setting CPU dan beberapa komponen pendukung lainnya.
02. Proses Tidak Sempurna pada Saat Update BIOS.
Pertanyaan: Apa yang harus dilakukan, sekiranya saat dilakukan update BIOS tiba-tiba sistem crash ataupun listrik padam?
Jawab: Inilah yang paling ditakutkan selama proses melakukan update BIOS. Musibah memang bisa terjadi di mana dan kapan saja. Yang harus dilakukan jika hal ini terjadi adalah sebagai berikut.
Lakukan secepatnya clear CMOS. Sekiranya sistem hang, sebelum mematikan ataupun melakukan reset, pindahkan jumper ke posisi clear CMOS. Tindakan ini semacam proses undo pada beberapa aplikasi. Dengan harapan, EEPROM pada BIOS akan kembali ke BIOS semula.
Kecuali motherboard Anda dilengkapi dengan BIOS back-up. Anda dapat dengan mudah melakukan restore BIOS utama. Mengandalkan BIOS backup yang tersedia pada motherboard Anda.
03. PC Gagal Melakukan Proses Booting.
Pertanyaan: Sesekali sistem mengalami gagal boot, setelah sistem dimatikan secara keseluruhan (cabut kabel AC, switch off pada PSU). Apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya?
Jawab: Sebaiknya, jika PC direncanakan tidak akan digunakan dalam waktu lama, maka catuan power AC ke PC dicabut. Atau minimal switch PSU di dalam posisi off. Namun setelah itu, PC mengalami gagal boot.
Ini terjadi karena belum meratanya catuan daya ke seluruh komponen PC. Termasuk BIOS. Ini yang menyebabkan proses boot gagal dilakukan dengan sempurna. Gejalanya adalah, PC menyala, namun tidak melanjutkan proses boot, bahkan tanpa terdengar bunyi POST code.
Yang perlu dilakukan sederhana. Beri interval waktu, setelah melakukan sambungan ulang power AC (kurang lebih 30 detik). Ini untuk memastikan PSU sudah beroperasi dengan optimal.
Memastikan tegangan listrik juga dapat membantu menyelesaikan masalah ini. Demikian juga dengan pemilihan PSU yang lebih berkualitas pada PC Anda.
04. Perlukah Update BIOS?
Pertanyaan: Pada situs resmi produsen motherboard yang digunakan, tersedia update BIOS. Perlukah melakukan update dengan BIOS versi terbaru?
Jawab: Alasan yang paling tepat untuk munculnya kebutuhan update BIOS adalah saat menambahkan kompatibilitas untuk sebuah komponen yang terpasang. Seperti harddisk ukuran 200 GB, CPU terbaru yang sering membutuhkan update BIOS untuk dapat berjalan dengan sempurna.
Juga tidak disarankan, untuk melakukan update BIOS dengan alasan memperbaiki salah satu software bug dari BIOS. Hal ini sangat jarang terjadi. Kecuali dinyatakan secara khusus.
Atau, dalam versi BIOS yang digunakan, terdapat banyak bug yang mengganggu. Update BIOS dengan alasan selain itu, memang tidak ada salahnya. Namun kemungkinan besar, itu hanya akan membuang waktu saja.
05. Setting BIOS Tidak Tersimpan pada CMOS.
Pertanyaan: Mengapa CMOS tidak menyimpan setting BIOS?
Jawab: Ada dua kemungkinan. Perhatikan POST yang diberikan saat booting. Jika pesan yang diberikan semacam ini “CMOS checksum invalid” atau “Invalid configuration, run Setup”, penjelasannya sangatlah sederhana. CMOS tidak dapat menyimpan setting BIOS, dikarenakan kurangnya daya dari baterai CMOS. Jadi, yang perlu dilakukan, hanyalah mengganti baterai CMOS dengan yang baru. Kebanyakan bertipe CR2032. Dan baterai ini relatif mudah didapatkan, tidak hanya tersedia pada toko komputer.
Kemungkinan kedua, terjadi karena kesalahan setting. Beberapa motherboard menyediakan jumper clear password (CLR_PWD), yang dapat menyebabkan setting BIOS tidak dapat tersimpan. Untuk detail yang satu ini, ada baiknya untuk terpaksa membukabuka buku manual motherboard Anda.
  • Share
  • Tweet
  • Share
  • Share
  • Share

Popular

  • Fungsi dan nama nama komponen yang ada pada Hardisk
    Fungsi dan nama nama komponen yang ada pada Hardisk
    Fungsi Hard Disk Hard disk merupakan ruang simpan utama dalam sebuah computer. Di situlah seluruh sistem operasi dan mekanisme kerja kanto...
  • Perintah-Perintah DOS pada Windows 98
                 Perintah DOS adalah perintah-perintah yang dapat dijalankan di dalam sistem operasi DOS. Dalam sistem operasi DOS, terdap...
  • Penjelasan singkat tentang CRC (Cyclic Redundancy Check)
        CRC  (Cyclic Redundancy Check) adalah  langkah/proses pengecekan kesalahan atau kerusakan data yang akan disimpan atau di transmisikan....
  • Perbedaan Sector, Track dan Cylinder pada hardisk
    Perbedaan Sector, Track dan Cylinder pada hardisk
    Sector (Disc Sector) Sektor (Disc Sector) adalah  basic unit  dari hardisk yang merupakan sebuah bagian atau sub-divisi dari sebuah tr...
  • ID Ghost/Hantu Line Get Rich Terbaru
    Kalian Main  Get Rich Line  kan ? pasti tau dong kegunaannya buat apa haha . Jika Banyak Invite Orang mendapatkan Hadiah ? Kali Ini Saya Sha...
  • Pengertian ACK ( Acknowledgment )
          Positive ACK (singkatan dari bahasa Inggris: acknowledgment) dalam teknologi informasi adalah sebuah transmisi yang dikirimkan oleh ...
  • CARA SETTING BIOS AGAR BOOTING DARI DVD/CD ROM
    CARA SETTING BIOS AGAR BOOTING DARI DVD/CD ROM
    Kali ini kami akan berbagi sedikit ilmu yang admin dapatkan dari googling (agak copas dikit ☻). Posting kali ini akan membahas tentang...
  • Perbedaan KBps dan Kbps
    Perbedaan KBps dan Kbps
        PENTING di Ketahui disinilah banyak persepsi salah! Sebenarnya antara  KBps  dan Kbps  adalah beda, memang dalam pengucapan banyak yang...
  • Mode Pengalamatan Memori
              Mode pengalamatan  adalah bagaimana cara menunjuk dan    mengalamati suatu lokasi memori  pada  sebuah alamat di mana operand aka...
  • Ilmu Komputer Berhasil Meloloskan 7 Tim Finalis Lumia Apps Olympiad
    12 Dec 2012 Yogyakarta – Sebanyak tujuh tim dari mahasiswa Program Studi Ilmu K...

Archive

  • Juli (1)
  • Juni (1)
  • Januari (1)
  • Desember (1)
  • Januari (3)
  • Desember (2)
  • November (5)
  • Oktober (3)
  • September (8)
  • Agustus (3)
  • April (1)
  • Maret (5)
  • Februari (1)
  • Januari (8)
  • Desember (9)
  • November (28)
  • Oktober (13)
  • September (42)

Comment

Facebook

Agung Laksono Putro

Buat Lencana Anda
Copyright © 2016 Informatika`24 All Right Reserved
Template By Bloggerku